Sulap Sampah Jadi Rupiah
Sulap Sampah Jadi Rupiah
Mar 24, 2025
811 views

Sulap Sampah Jadi Rupiah Kegiatan Daur Ulang Limbah Tekstil serta Sosialisasi Pemanfaatan Media Digital sebagai Sarana Bisnis; Implementasi SDGs dalam Kehidupan Bermasyarakat Malang, 8 Februari 2025 – Dari limbah jadi cuan! Sekelompok siswa SMK Telkom Malang telah sukses mengadakan sosialisasi edukasi kepada masyarakat mengenai dampak buruk fast fashion, pengolahan limbah tekstil menjadi produk bernilai jual, serta pemanfaatan media sosial sebagai sarana bisnis. Kegiatan sosialisasi ini mendukung pencapaian SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dengan menekankan pentingnya pengurangan limbah tekstil dan pola konsumsi yang lebih berkelanjutan. Selain itu, aspek ekonomi dan sosial dalam kegiatan ini juga selaras dengan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, karena membuka peluang usaha berbasis daur ulang bagi masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan oleh sekelompok siswa dari kelas XI TKJ 2 SMK Telkom Malang yang terdiri dari 9 orang:
- Aisyah Thalita Shaqirah
- Mevira Trilukita
- Syifaa Aulia Rahmanda
- Zaka Billy Brahmanta
- Nurhidayah Ayundira
- Mifhal Afandi
- Dhinara Putri Calista
- Muhammad Abdullah
- Aina Nuzila Halwa
Inisiatif Berawal dari Kepedulian Berawal dari kepedulian terhadap banyaknya limbah tekstil akibat maraknya tren fast fashion, sekelompok siswa SMK Telkom Malang berkolaborasi dengan salah satu UMKM di Sawojajar untuk memanfaatkan limbah tekstil menjadi produk berkualitas tinggi dan bernilai jual. Konsep yang digunakan adalah upcycling, yaitu proses mengubah sampah menjadi produk baru dengan kualitas lebih baik dan nilai lebih tinggi. Sosialisasi dan pelatihan ini diadakan di Perum Prima Ragil Permai II, Malang, dengan tujuan:
- Mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk limbah tekstil akibat tren fast fashion.
- Memberikan keterampilan dalam mendaur ulang limbah tekstil menjadi produk bernilai ekonomi.
- Mengajarkan strategi pemasaran digital agar masyarakat dapat memanfaatkan platform online sebagai sarana bisnis.
Solusi yang Ditawarkan Kegiatan ini mencakup tiga aspek utama: Sosialisasi tentang Fast Fashion Memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif fast fashion terhadap lingkungan serta pentingnya pola konsumsi yang lebih bertanggung jawab untuk mengurangi limbah tekstil. Pelatihan Daur Ulang Limbah Tekstil Mengajarkan cara mengolah limbah tekstil menjadi produk bernilai jual, seperti tas, pakaian, dan aksesori berbasis kain bekas. Pelatihan Pemanfaatan Marketplace Digital Memberikan panduan praktis dalam menjual produk hasil daur ulang di berbagai platform marketplace online seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok Shop, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan peluang bisnis digital secara efektif. Kendala dan Solusi Dalam pelaksanaan kegiatan ini, terdapat beberapa kendala yang dihadapi, tetapi berhasil diatasi dengan solusi berikut:
- Kendala: Kurangnya Pengetahuan dan Keterampilan dalam Daur Ulang
- Solusi: Mengadakan pelatihan dan workshop bagi siswa, masyarakat, dan pelaku usaha untuk meningkatkan keterampilan dalam mengolah limbah tekstil.
- Kendala: Minimnya Kesadaran akan Pentingnya Daur Ulang
- Solusi: Melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai manfaat lingkungan dan ekonomi dari daur ulang limbah tekstil.
- Kendala: Kurangnya Pemahaman tentang Pemasaran Digital
- Solusi: Mengadakan pelatihan pemasaran digital, termasuk strategi penggunaan media sosial dan marketplace untuk mempromosikan produk daur ulang.
- Kendala: Modal Terbatas untuk Produksi dan Pemasaran
- Solusi: Mencari dukungan dari komunitas serta menerapkan strategi pre-order untuk mengurangi biaya awal produksi.
Pada kegiatan sosialisasi dan pelatihan daur ulang limbah tekstil ini telah memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah serta pemanfaatan media digital sebagai sarana bisnis. Melalui edukasi mengenai fast fashion, pelatihan upcycling, dan pemasaran digital, masyarakat kini memiliki pemahaman serta keterampilan lebih baik dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai jual. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam menerapkan gaya hidup berkelanjutan sekaligus memanfaatkan peluang ekonomi dari daur ulang. Ke depannya, program serupa diharapkan terus berkembang untuk memperluas dampak positif, baik bagi lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat.
Berita Terkait

